Kamis, 12 Januari 2017

Jadikan malam minggu setelah malam sabtu

Malam ini, malam minggu. Malam yang begitu dinanti oleh pemuda pemudi yang sedang dirundung rindu kepada kekasihnya. Malam yang begitu ditunggu-tunggu oleh para pecinta yang sedang  terpanah api asmara. Malam dimana para wanita berlama lama didepan cermin, berdandan cantik menggunakan gaun yang paling menarik hanya untuk kekasih tambatan hati yang akan datang menemuinya. Malam dimana para lelaki terlihat tampan rupawan diiringi harum mewangian dari parfum yang terkenal.


Berbeda cerita bagi mereka yang belum memiliki tambatan hati. Malam minggu dibuat menyedihkan uring uringan didalam kamer. Masa sih? Gak percaya, lihatlah sinetron Indonesia ditelevisi. Pacaran itu kesannya wajib. Punya pacar harus. Tidak punya pacar dikatakan ‘jomblo’. Kalau jomblo jadi ejekan kesannya menyedihkan.
Sungguh begitu istimewa malam minggu dimata mereka yang kebanyakan dari mereka adalah saudara saudara muslim. Tidak sedikit dari mereka adalah orang orang yang terpelajar. Manusia manusia calon penerus generasi bangsa, dimana masa depan bangsa ada ditangan mereka.
Malam minggu sudah menjadi begitu sakral dan mungkin saja sudah  menjadi bagian dari budaya masyarakat indonesia. Contoh kecil kenapa aktivitas malam minggu sudah menjadi bagian dari budaya ketika seseorang mengatakan “malam minggu jalan-jalan gak sama doi?”,  “mingguan yuk!”, “haduh, mingguan tidak ada yang menemani”, “malam minggu kelabu”, “malam minggu hanya dirumah, bete!”. “masa sih, malam minggu dirumah ajah?” .

Teringat ceramah beliau Habib Jamal “malam yang mulia itu banyak akan tetapi untuk Rasulullah tidak ada malam yang paling mulia selain malam isra’ mi’raj karena dimalam itulah beliau mendapatkan kemuliaan yang belum pernah dicapai oleh nabi dan rasul sebelumnya yaitu pertemuan antara sang makhluq dan khaliq, memandangnya baginda nabi Muhammad kepada Tuhannya secara ‘ainul yaqin. Dan malam yang mulia bagi ummat muslim adalah malam kelahiran kanjeng Nabi Muhammad SAW. Walau kadang untuk anak anak kita kaum muslimin malam yang mulia bagi kanjeng nabi ini kurang berkesan justru malam minggu yang lebih berkesan, atau malam tahun baru lebih meriah dibanding malam maulidurrosul atau malam isra’ mi’raj. Maka hal ini adalah hal yang mesti diprihatinkan ketika umat nabi besar Muhammad SAW memulyakan malam yang tidak sedikit kemulyaannya dan meninggalkan malam malam yang mulia disisi Allah”
Melihat fenomena aktivitas dimalam minggu yang dilakukan oleh kaula muda yang mereka istilahkan dengan kata ‘Apel’ atau juga ‘kencan’, cenderung lebih mendekati pada aktivitas perzinahan. Nah loh! Berarti harus hati hati dong? Betul!.-Laa taqrobuzzina-  janganlah kamu mendekati zina. Itu adalah sebuah larangan keras yang ketika dilanggar akan mendapatkan murka Allah.
 Orang yang meyakini akan adanya syafaat (pertolo- ngan) Baginda Nabi Muhammad SAW. Tentunya berharap besar agar dirinya bisa mendapatkan Syafaat tersebut. Dijelaskan oleh para ulama agar supaya mendapatkan syafaat Nabi,  seseorang harus memperbanyak membaca sholawat. Membaca sholawat sama halnya dengan kita berkomunikasi
dengan baginda rasul. Seseorang yang sering membaca sholawat berarti dengan kata lain sering berkomunikasi dengan rasul. Seringnya berkomunikasi akan menjadikan ia dikenal oleh Rasul.
Rasul bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi :
“Sesungguhnya orang yang paling utama berada denganku kelak dihari kiamat adalah mereka yang banyak membaca sholawat kepadaku”
            Seringkali juga kita mendengar tausiyah bahwa kelak kita di aherat akan dikumpulkan dengan orang orang yang kita cintai sewaktu hidup didunia. Sehingga para ulama mengajarkan kepada ummat untuk senantiasa mencintai nabi, memulyakannya, mengikutinya dan menjadikan beliau suri tauladan dalam kehidupan sehari hari.
            Mari berlomba lomba memuliakan apa apa yang dimuliakan nabi. Memuliakan malam malam yang dimuliakan Allah dan nabinya. Jadikan malam minggu sebagai malam setelah hari sabtu. Artinya??? Ndak usah dispesialkan! Ndak usah dipikirin! Ndak usah uring uringan bagi yang jomblo!. Kalau bisa buang istilah Jomblo dalam kamus hidup kita karena memiliki pasangan bukan untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan di dunia semata  akan tetapi harus membawa kebahagiaan sampai ke aherat. Perhatikan dengan seksama aktivitas apa yang dilakukan oleh orang yang berpacaran dan nilailah sendiri apakah aktivitas itu diperboleh- kan dalam agama?.
Sahabat sahabatku jangan rusak masa depanmu dengan memadu kasih disaat saat yang terlarang. kalau kamu ingin merasakan manisnya cinta ajaklah orang yang kamu cintai agar mau kau jadikan pasangan halalmu! hehe..
Created by: Tarpidin (No Copas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar