Malam
ini, malam minggu. Malam yang begitu dinanti oleh pemuda pemudi yang sedang
dirundung rindu kepada kekasihnya. Malam yang begitu ditunggu-tunggu oleh para
pecinta yang sedang terpanah api asmara. Malam dimana para wanita
berlama lama didepan cermin, berdandan cantik menggunakan gaun yang paling
menarik hanya untuk kekasih tambatan hati yang akan datang menemuinya. Malam
dimana para lelaki terlihat tampan rupawan diiringi harum mewangian dari parfum
yang terkenal.
Berbeda cerita bagi mereka yang belum memiliki
tambatan hati. Malam minggu dibuat menyedihkan uring uringan didalam kamer. Masa
sih? Gak percaya, lihatlah sinetron Indonesia ditelevisi. Pacaran itu kesannya
wajib. Punya pacar harus. Tidak punya pacar dikatakan ‘jomblo’. Kalau jomblo jadi
ejekan kesannya menyedihkan.
Sungguh begitu istimewa malam minggu dimata
mereka yang kebanyakan dari mereka adalah saudara saudara muslim. Tidak sedikit
dari mereka adalah orang orang yang terpelajar. Manusia manusia calon penerus
generasi bangsa, dimana masa depan bangsa ada ditangan mereka.
Malam minggu sudah menjadi begitu sakral dan mungkin
saja sudah menjadi bagian dari budaya
masyarakat indonesia. Contoh kecil kenapa aktivitas malam minggu sudah menjadi
bagian dari budaya ketika seseorang mengatakan “malam minggu jalan-jalan gak
sama doi?”, “mingguan yuk!”,
“haduh, mingguan tidak ada yang menemani”, “malam minggu kelabu”, “malam minggu
hanya dirumah, bete!”. “masa sih, malam minggu dirumah ajah?” .
Teringat ceramah beliau Habib Jamal “malam yang
mulia itu banyak akan tetapi untuk Rasulullah tidak ada malam yang paling mulia
selain malam isra’ mi’raj karena dimalam itulah beliau mendapatkan kemuliaan
yang belum pernah dicapai oleh nabi dan rasul sebelumnya yaitu pertemuan antara
sang makhluq dan khaliq, memandangnya baginda nabi Muhammad kepada Tuhannya
secara ‘ainul yaqin. Dan malam yang mulia bagi ummat muslim adalah malam
kelahiran kanjeng Nabi Muhammad SAW. Walau kadang untuk anak anak kita kaum
muslimin malam yang mulia bagi kanjeng nabi ini kurang berkesan justru malam
minggu yang lebih berkesan, atau malam tahun baru lebih meriah dibanding malam
maulidurrosul atau malam isra’ mi’raj. Maka hal ini adalah hal yang mesti
diprihatinkan ketika umat nabi besar Muhammad SAW memulyakan malam yang tidak
sedikit kemulyaannya dan meninggalkan malam malam yang mulia disisi Allah”
Melihat fenomena aktivitas dimalam minggu yang
dilakukan oleh kaula muda yang mereka istilahkan dengan kata ‘Apel’ atau juga
‘kencan’, cenderung lebih mendekati pada aktivitas perzinahan. Nah loh! Berarti
harus hati hati dong? Betul!.-Laa taqrobuzzina- janganlah kamu mendekati zina. Itu adalah
sebuah larangan keras yang ketika dilanggar akan mendapatkan murka Allah.
Orang yang meyakini akan
adanya syafaat (pertolo- ngan) Baginda Nabi Muhammad SAW. Tentunya berharap
besar agar dirinya bisa mendapatkan Syafaat tersebut. Dijelaskan oleh para
ulama agar supaya mendapatkan syafaat Nabi, seseorang harus memperbanyak membaca sholawat.
Membaca sholawat sama halnya dengan kita berkomunikasi
dengan baginda rasul.
Seseorang yang sering membaca sholawat berarti dengan kata lain sering
berkomunikasi dengan rasul. Seringnya berkomunikasi akan menjadikan ia dikenal
oleh Rasul.
Rasul bersabda dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi :
“Sesungguhnya orang yang paling utama berada
denganku kelak dihari kiamat adalah mereka yang banyak membaca sholawat
kepadaku”
Seringkali juga kita mendengar tausiyah bahwa
kelak kita di aherat akan dikumpulkan dengan orang orang yang kita cintai sewaktu
hidup didunia. Sehingga para ulama mengajarkan kepada ummat untuk senantiasa
mencintai nabi, memulyakannya, mengikutinya dan menjadikan beliau suri tauladan
dalam kehidupan sehari hari.
Mari berlomba lomba memuliakan apa apa yang dimuliakan
nabi. Memuliakan malam malam yang dimuliakan Allah dan nabinya. Jadikan malam minggu sebagai
malam setelah hari sabtu. Artinya??? Ndak usah dispesialkan! Ndak
usah dipikirin! Ndak usah uring uringan bagi yang jomblo!.
Kalau bisa buang istilah Jomblo dalam kamus hidup kita karena memiliki pasangan
bukan untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan di dunia semata akan tetapi harus membawa kebahagiaan sampai
ke aherat. Perhatikan dengan seksama aktivitas apa yang dilakukan oleh orang
yang berpacaran dan nilailah sendiri apakah aktivitas itu diperboleh- kan dalam
agama?.
Sahabat sahabatku
jangan rusak masa depanmu dengan memadu kasih disaat saat yang terlarang. kalau
kamu ingin merasakan manisnya cinta ajaklah orang yang kamu cintai agar mau kau
jadikan pasangan halalmu! hehe..
Created by: Tarpidin (No Copas)
Created by: Tarpidin (No Copas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar