Syukur
ikuh dudu namung ning lambe. Syukur itu tidak cukup diucapkan dibibir
saja. Karena pengertian Syukur itu mencakup 2 macam. Yakni Syukur menurut
lughot dan syukur menurut istilah. Seperti yang telah dijelaskan oleh KH. Zaini
Nazif dari Kota Tegal pada acara tasyakkur pendirian Musholla di kota pemalang.
“Syukur menurut lughot yaitu muji ngalem ing
ngarsane gusti Allah Dzat kang maringi nikmat atas segala pemberian-Nya dengan itu
kita mengucapkan alhamdulillah. Sedangkan menurut
istilah yaitu menggunakan
nikmat Allah untuk melaksanakan perintah gusti Allah. Jadi, tidak cukup hanya
dengan mengucapkan Alhamdulillah, akan tetapi dengan menggunakan nikmat
tersebut untuk digunakan dalam beribadah kepada Allah”
KH. Zaini Nadzif menambahkan bahwa ketika kita
bersyukur dengan hanya mengucapkan “alhamdulillah” tidak ada bedanya dengan
seorang maling yang selamat dari kejaran massa. Karena sang maling juga
mengucapkan “alhamdulillah” lantas dimana bedanya?
Seorang siswa tidak mengerjakan PR mata
pelajaran matematika karena lupa namun ia tidak dihukum lantaran sang guru
tidak hadir karena sedang sakit. Lantas ia pun mengucapkan syukur “alhamdulillah”. Namun setelah itu ia
tidak melakukan tindakan apapun untuk PR tersebut dan mendiamkanya begitu saja.
Secara lughot ia memang sudah bersyukur, dengan memuji dan mengangungkan Asma
Allah atas nikmat yang diterimanya. Namun secara istilah ia belum masuk dalam
kategori bersyukur. karena ia tidak mengikat ucapan syukur itu dengan melakukan
kebaikan dan ketaatan kepada gurunya (mengerjakan PR). Lain halnya ketika ia
selamat dari hukuman dan mengucapkan “alhamdulillah”
Kemudian dengan semangat ia mengerjakan PR yang terlupakan tadi. Maka, ia sudah
termasuk dalam kategori orang yang benar benar bersyukur.
Created By: Tarpidin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar